Rayakan Ultah AJI Makassar, sejumlah jurnalis diberi penghargaan

AJI Makassar Aliansi Jurnalis Independen Indeks Isu Jender Isu Lingkungan Jurnalis Jurnalis Award Makassar Makassar Kita Metro Peristiwa Ramdhan Pomanto Ultah AJI ke 22 Wali Kota Makassar Wartawan
Ketua AJI Indonesia, Suwarjono saat memberikan sambutan pada acara resepsi HUT ke 22 AJI di Makassar. Foto : AJI Makassar.

MAKASSAR, MAKASSARKITA.COM- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar merayakan hari jadinya ke 22 tahun dengan memberikan Jurnalis Award untuk isu perempuan dan gender, Minggu 28 Agustus 2016 malam di Hotel Four Points by Sheraton Makassar.

Pemberian Jurnalis Award yang dirangkaikan dengan Ulang Tahun AJI ke-22 tahun ini, turut dihadiri Ketua AJI Indonesia, Suwarjono, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan sejumlah tamu lainnya.
Ketua AJI Indonesia Suwarjono mengatakan, tantangan AJI dan jurnalis ke depannya sangatlah kompleks.

“Bukan saja persoalan kekerasan, tapi tingkat kesejahteraan juga menjadi persoalan yang serius,” kata Jono, begitu ia karib disapa seperti dikutip dari laman resmi AJI Makassar.

Jono berharap, AJI Makassar bisa tetap pada semangat AJI yang berada digaris independen. “AJI lahir dengan semangat independen, sehingga ini harus menjadi ruh pergerakan AJI Makassar,” katanya.

Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, yang membuka Jurnalis Award ini mengatakan, AJI sangat kental dengan idealisme, olehnya Ia berharap agar AJI bisa melahirkan jurnalis-jurnalis yang berintegritas tinggi.

“AJI menurut saya adalah organisasi yang sangat kental idealismenya, saya berharap AJI bisa menjadi organisasi yang melahirkan jurnalis-jurnalis yang berintegritas tinggi dan betul-betul menjalankan tugasnya dengan profesional,” kata Dhani –sapaan akrabnya–.

Malam puncak acara penyerahan award kepada para jurnalis ini merupakan kerjasama AJI Makassar dengan Development and Peace (DnP). Keluar sebagai pemenang dari kategori masing-masing adalah:

  • Kategori Media Online diraih oleh, Ais Nurbiah Al-Jum’ah dari Rakyatku.com dengan karya “Fenomena Oknum Dosen Cabul di UIN Alauddin“.
  • Kategori media cetak diraih oleh, Rahma Amin dari Harian Radar Makassar dengan karya “Tangisan Perempuan Pesisir Korban Reklamasi CPI“.
  • Kategori Televisi diraih oleh, Muhammad Nur Leo dari iNews TV dengan karya “Potong Jari, Perempuan Tak Dapat Keadilan Medis di Pangkep, Sulawesi Selatan“.
  • Kategori Radio, diraih oleh Ramadhani dari RRI dengan karya “Pernikahan Dini

Khusus untuk kategori Media diraih yang dinilai punya perhatian penuh pada isu perempuan adalah Harian Fajar Makassar. Penilaian kepada media telah dilakukan sejak tahun 2013 melalui penelitian yang dilakukan AJI bersama DnP.
Ada tujuh media cetak lokal yang menjadi objek penelitian, yakni Harian Fajar, Harian Tribun Timur, Harian Berita Kota Makassar, Harian Rakyat Sulsel, Harian Ujungpandang Ekspres dan Koran Tempo Makassar serta Harian Radar Makassar.

Hasil penelitian ini telah juga dimuat dalam buku tentang isu perempuan dalam dua edisi. Edisi pertama di tahun 2013 dan edisi kedua tahun 2015. (MK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *