JAKARTA, MEDIAMAKASSAR.COM – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kresna Dewanata Phrosakh, mengingatkan kepada generasi muda Indonesia agar tidak hanya menjadi objek politik untuk mendulang suara namun harus menjadi subjek atau pelaku politik yang mewakili aspirasi dari generasi milenial.
“Saya ingin mengingatkan jangan sampai anak-anak muda hanya digunakan sebagai objek mendulang suara, tapi kita adalah subjek yang bisa melaksanakan kegiatan politik saat ini,” kata Kresna Dewanata pada acara Webinar bertema ‘Pendidikan politik 101 bagi Generasi Muda di Era Digital’ pada Jumat (16/4/2021).
Ia mengajak para generasi muda yang ada diseluruh Indonesia untuk tidak apatis terhadap politik tetapi justru terjun secara langsung ke dunia politik.
“Jika anda benar-benar peduli kepada negara dalam beberapa aspek bahwa celah politik harus dimasuki oleh anak-anak muda dimana bonus demografi 2045 banyak sekali generasi emas yang luar biasa,” ujarnya.
Ia meminta agar anak-anak muda generasi milenial tidak menganggap politik sebagai hal yang kotor dan tidak baik karena semua kebijakan yang lahir merupakan produk politik.
“Saat ini politik dianggap kotor hina tidak elok, tidak etik dan lain-lain. Jangan menyamaratakan hal tersebut. Satu-satunya cara mengambil kebijakan atau keputusan di negeri ini masih menggunakan yang namanya politik. Membuat Undang-Undang (UU), mengawasi pemerintahan, menentukan anggaran dan lain-lain,” katanya.
Karena itu Kresna ingin dikembalikan ke dasar bahwa jangan sampai teman-teman atau anak-anak muda generasi milenial terlalu apatis terhadap politik.
“Jangan sampai politik dihindari oleh anak-anak muda. Pemuda dalam tanda kutip tidak hanya dijadikan objek. Ada bonus demografi, jadikan anak muda benar-benar kekuatan yang dapat membawa Indonesia lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis, mengatakan sebagai generasi muda kita harus memiliki ide dan gagasan yang baik untuk membangun Indonesia lebih maju. Para generasi muda harus banyak menyerap informasi-informasi yang baik.
“Kita sebagai generasi muda harus menjual gagasan ide yang konsisten dan gagasan yang baik serta brilian. Kewaspadaan masyarakat untuk mencerna informasi juga sangat penting khususnya generasi muda,” katanya.
Yuliandre mencontohkan apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang banyak memiliki kanal informasi.
Menurutnya, para generasi muda bisa melihat apa yang dilakukan Kominfo terkait dengan informasi-informasi di berbagai kanal yang tergabung dalam wadah kominfo-newsroom.
“Kominfo sudah luar biasa mengakselerasi dengan memunculkan kominfo-newsroom memunculkan ruang-ruang untuk meyakinkan anak muda apakah informasi ini baik dan benar,” jelasnya.
Yuliandre berharap, melalui pendidikan politik di Indonesia, generasi muda atau milenial seiring perkembangan teknologi digital yang semakin pesat dapat melahirkan pemimpin yang cerdas yang membawa Indonesia ke depan lebih baik. *Ndi