JAKARTA, MEDIAMAKASSAR.COM- Pemerintah Indonesia terus optimis dalam upaya penanganan COVID-19 di Tanah Air.
Adapun hal itu diwujudkan dengan berbagai upaya, seperti salah satunya adalah melalui peningkatan kapasitas pemeriksaan spesimen dan memperbanyak laboratorium untuk pengujian sampel di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, laboratorium untuk pengujian sampel spesimen tersebut telah mencapai 377 lab dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir ini.
Adanya penambahan lab tersebut diharapkan dapat mempercepat upaya tracing dan testing pasien COVID-19, sehingga penanganan COVID-19 dapat lebih dioptimalkan.
“Tambah 3 lagi atau 4 lagi Pak, Tomi, jadi sekitar 377 laboratorium,” ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam dialog bertajuk “Keseimbangan Baru Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi” yang dipandu oleh Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19, Suryopratomo di Media Center Satgas Penanganan COVID-19, Jakarta, Kamis (22/10).
Adapun menurut Doni, dengan bertambahnya laboratorium tersebut maka rata-rata pemeriksaan spesimen telah mencapai 270 ribu spesimen dari sekitar 33 ribu orang per hari, yang mana setiap satu orang tersebut dapat diambil sampelnya lebih dari satu.
Dengan kata lain, angka rata-rata pemeriksaan spesimen tersebut berada pada posisi 82,51 persen dari yang ditargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia serius dan terus optimis dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen untuk penanganan COVID-19 di Tanah Air.
“Dari standar yang ditetapkan WHO. Dan sekarang, sudah berada pada posisi, 82,51%. Sebuah angka yang, harus akui, cukup membanggakan,” jelas Doni.
Kemudian menurut Doni, pencapaian tersebut juga sekaligus telah mencapai target dari apa yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni pemeriksaan 30 ribu orang per hari.
“Alhamdulillah, target yang diberikan Presiden Jokowi, telah kita lampaui hari ini,” ujarnya (Wan)