Jusuf Kalla |
JAKARTA, CELEBES.CO. Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla (JK) menyatakan, pemerintahan presiden/wapres Joko Widodo-JK berkomitmen memberantas mafia minyak dan gas (migas). Menurut JK, praktik mafia migas sudah lama menyingsarakan rakyat.
“Kita harus mengatasi mafia migas, persekongkolan. Kita harus bangun refinary karena mereka bermain di crude oil,” kata JK di Jakarta, Senin (08/09/2014) seperti diberitakan Kompas.com
JK belum menjelaskan bagaimana strategi Jokowi-JK memberantas mafia yang sudah lama mejarah kekayaan negara tersebut. Ia berjanji minimal memperbaiki kebijakannya dan sistemnya untuk menyempitkaan gerak para mafia.
Menurut JK, banyak yang harus ditata, mulai dari sektor produksi dan kontrak-kontrak. Di sektor distribusi, harus dibangun stasiun-stasiun baru, akses masyarakat yang mampu harus dikurangi. Selain itu, banyak masyarakat kurang mampu memanfaatkan minyaak bumi karena adanya mafia BBM.
JK mengingatkan bahwa Indonesia kaya akan minyak bumi, tetapi sayangnya pengelolaan terhadap kekayaan alam itu tidak dilakukan dengan baik sehingga masyarakat kurang merasakan manfaat dari kekayaan alam itu.
Pada tahun 1970-an, kata JK, sumber-sumber minyak bumi berada di Pulau Sumatera dan Jawa, dan hanya diurus Pertamina. Kini setelah ditemukan banyaak sumber minyak di berbagai tempat di Indonesia dan diatur juga oleh SKK Migas dengan 3.000 orang karyawan, justru produksi minyak menurun.
Menurut dia, banyak yang harus ditata, mulai dari sektor produksi di mana kontrak-kontrak pemerintah harus dibenahi, di sektor distribusi di mana harus dibangun stasiun-stasiun baru, hingga di sektor konsumsi di mana masyarakat mampu aksesnya harus dikurangi. Selain itu, yang menyebabkan minyak bumi tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat adalah karena mafia BBM.