SUCIATI RAHMAT Jurnalis Warga di Luwu Melaporkan |
UPAYA melaksanakan Distribsi Guru Proporsional (DGP) terhambat oleh data pemetaan guru. Pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Luwu melakukan pendataan guru lewat pengisian formulir oline. Namun, banyak formulir tidak terisi karena masih banyak guru belum mampu menggunakan sarana Teknologi Informasi (TI) tersebut.
” Untuk melakukan proses distribusi guru proporsional kita membutuhkan peta guru di setiap sekolah, makanya kita membagikan format untuk pengisian guru. Tetapi sangat disayangkan banyak yang tidak mampu mengisi dan mengembalikan dengan cepat, karena mereka tidak tahu menahu menggunakan pengisian format itu berbasis IT,” ungkap Kepala Seksi PTK Bidang Dikmenjur Dinas Dikpora Luwu Hasruddin S.Pd, pada diskusi regular jurnalis warga yang dilaksanakan pada 25 Agustus 2014, di Belopa. Diskusi digelar JURnaL Celebes dan Kinerja USAID.
Kondisi ini diianggap menghambat Dinas Dikpora Luwu untuk menyiapkan format daftar isian guru yang berbasis online yang bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi dilapangan.
Padahal menurut Hasruddin, para guru PNS sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi, dengan demikian mereka mampu mengembangkan kapasitas diri, termasuk bagaimana berupaya untuk bisa memahami dan memanfaatkan teknologi informasi.
”Namun kenyataannya memang masih banyak guru PNS yang tidak mampu beradaptasi dengan penerapan data berbasis IT,” ungkap Hasruddin.
Menurut dia, guru PNS yang memiliki sertifikat masih ada diantara mereka yang belum layak disebut sebagai guru yang memiliki kompetensi.*