GUSMAWATI Jurnalis Warga Luwu Utara |
Di mana-mana warung kopi (warkop) selalu identik dengan kegiatan diskusi. Banyak konsep dan pekerjaan selesai di warkop. Dinamika seperti ini juga ada pada jurnalis warga di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Misalnya, diskusi diskusi bertema Kolaborasi JW dan Forum Multistakeholder (FMS) di Mendorong Perbaikan Pelayanan Berbasis Standar dan Responsif Gender di Kabupaten Luwu Utara dilaksanakan di Warkop Teras Adira (14/07/2014).
Diskusi ini juga dihadiri Jurnalis Warga Luwu Utara dan FMS, Media Spesialist Kinerja USAID Firmansyah MS, Direktur JURnaL Celebes, Mustam Arif, dan Kabag Humas Pemkab Lutra, Ari Setiawan. Jurnalis warga yang hadiri ini terdiri dari tiga angkatan mulai 2012, 2013, 2014.
Memang Warkop bukan lagi sebatas hanya minum-minum kopi atau tempat bersantai. Namun sekarang ini malah warung kopi identik dengan warung aspirasi atau warung demokrasi karena dijadikan tempat yang efektif menyerap aspirasi dari warga, dan tidak sedikit menggelar dialoh atau diskusi di warkop.
Seorang Jurnalis Warga di Luwu Utara, Supriadi Halim membenarkan hal itu. Menutunya, awalnya rancangan Perbub DGP dibahas di Warung Kopi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. ‘’Bukan lagi masanya kebijakan dibuat eksklusif oleh pemerintah dan dewan, akan tetapi masyarakat melalui berbagai media, sarana dan ruang dapat dipakai untuk membangun partisipasi warga,’’ katanya.
Berbicara mengenai kolaborai MSF dan JW dalam melakukan advokasi perbaikan pelayanan kesehatan dan pendidikan di Luwu Utara, sebenarnya sudah ada praktek baik yang dilakukan semua pihak. Misalnya, adanya agenda rutin membahas isu pelayanan publik melalui Warung Demokrasi FAKTA.
Menganggapi hal Firmansyah MS, Media Specialist KINERJA USAID mengharapkan supaya upaya kolaborasi antara MSF dan JW bisa dilakukan juga di bidang kesehatan. MSF dan JW perlu memantau janji layanan yang sudah disetujui pemberi layanan, dan yang terpenting lagi bagaimana 14 indikator SPM Kesehatan dapat dicapai