Ilustrasi salah seorang mahasiswi UGM. Foto : Ugm.ac.id |
BANTAENG, CELEBES.CO- Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
KKN untuk semester antara yang akan berakhir 31 Agustus 2014 tersebut diikuti 28 orang dari berbagai jurusan.
Selama di Bantaeng, mahasiswa yang rata-rata angkatan 2010 dan 2011 tersebut ditempatkan pada 3 desa di Kecamatan Pa’jukukang.
Koordinator Mahasiswa KKN UGM Prayuda mengatakan hal itu ketika diterima Asisten III Pemda Kabupaten Bantaeng H Bakhtiar Karim di ruang rapat pimpinan Kantor Bupati Bantaeng, Rabu (16/7).
Selain bersilaturahmi dengan pejabat Pemda Bantaeng, para mahasiswa itu juga bermaksud melakukan sinkronisasi program, terutama yang terkait dengan program Pemda.‘’Kami ingin informasi untuk mensinkronkan program yang akan kami lakukan setelah melakukan survey, terutama yang terkait dengan program dinas terkait,’’ tambah Koordinator Klaster Saintek Aditya.
Masih menurut Aditya, selama masa observasi yang dilakukan pekan pertama di daerah berjuluk Butta Toa, KKN yang merupakan lanjutan dari KKN Kebangsaan ini juga berharap ada program yang bisa didiskusikan bersama dinas-dinas terkait.
Asisten III Pemda Kabupaten Bantaeng H Bakhtiar Karim yang didampingi Kabag Humas dan Protokol Riesa Meylani menyambut baik kepercayaan UGM yang menempatkan mahasiswanya melakukan KKN di Bantaeng.
Mantan Kadis Koperasi dan UKM yang juga didampingi Kadis Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Syahrul Bayan kemudian menjelaskan posisi daerah peraih Adipura lima kali berturut-turut ini sejak dipimpin HM Nurdin Abdullah.
Menurutnya, Pemda Kabupaten Bantaeng banyak melakukan inovasi, terutama pada masing-masing klaster wilayah yang dibagi tiga masing-masing wilayah pesisir, dataran rendah dan dataran tinggi.
Di wilayah pesisir dikembangkan rumput laut dan wisata pantai, sedang pada dataran rendah dikembangkan tanaman pangan berbasis teknologi serta pada dataran tinggi dikembangkan hortikultura dan kawasan wisata agro.
Kini, terutama pada periode kedua kepemimpinan Bupati HM Nurdin Abdullah, Kabupaten Bantaeng dikembangkan sebagai daerah jasa dan industri, terutama sejak beberapa investor menanam modal di bidang pemurnian nikel (Smelter).
Pengembangan industri yang dipusatkan di kawasan Bantaeng Industrial Park (BIP) tersebut ditata BUMN ternama China, China Harbour di atas lahan seluas 3000 Ha.
Layanan lainnya yang sangat membantu masyarakat melalui Brigade Siaga Bencana (BSB). Layanan berbasis telepon ke 113 atau 041321408 dilengkapi fasilitas ambulance yang memiliki fasilitas ICU mobile, tambah Kadisosnakertrans Syahrul Bayan.
Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemda Kabupaten Bantaeng itu juga mengemukakan kesiapan layanan Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta program keluarga harapan dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga yang dipayungi Pandu Gempita pada Sosnakertrans.
Kehadiran Pandu Gempita, tambah Syahrul Bayan dimaksudkan untuk memotong mata rantai kemiskinan masyarakat. Melalui fasilitas ini, masyarakat Bantaeng dimanapun berada akan mendapat perlakuan Pemda.
Ia kemudian member contoh masyarakat Bantaeng yang mendapat perawatan medis di Pontianak, Kalimantan Barat, Pemda tetap member perhatian, jelasnya.