Gedung DPRD Provinsi Sulsel. Foto : Ist. |
MAKASSAR, MK- Wajah lama dan baru mewarnai parlemen Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2014-2019.
Dari kabupaten Bantaeng, ada politisi yang berhasil lolos di DPRD Sulsel. Mereka adalah Muhammad Anas Hasan dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Andi Sugiarti Mangun Karim dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kedua memiliki pengalaman panjang di Parlemen, Anas Hasan adalah anggota DPRD Kabupaten Bantaeng tiga periode, sementara Andi Sugiarti Mangun Karim adalah mantan ketua DPRD Bantaeng Andi Sugiarti Mangun Karim menembus DPR Sulsel pertama kali pada periode 2009-2014 melalui Partai Republika Nusantara (RepublikaN). Setelah pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), wanita asal Bantaeng itu tetap lolos ke DPRD Sulsel yang jumlah suara meyakinkan.
Seperti dikutip dari Fajar.co.id, sejumlah wajah lama juga masih mewarnai Parlemen Sulsel, mereka berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 4 yang meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Tujuh kuota kursi di dapil tersebut, semuanya diisi politikus yang sudah tidak asing lagi. Semuanya sudah berpengalaman duduk di parlemen.
Dari Partai Golkar adalah Hoist Bachtiar. Pelaksana tugas Ketua DPD II Partai Golkar Jeneponto itu sukses mempertahankan kursinya. Dia adalah anggota DPRD Sulsel periode 2009-2014. Dua petahana lainnya yang mempertahankan kursi adalah Ariady Arsal (PKS) dan Andi Sugiarti Mangun Karim.
Empat kursi lainnya juga diisi wajah lama. Alimuddin yang mewakili PDI Perjuangan adalah anggota DPRD Sulsel periode 2004-2009. Pada Pemilu 2009, dia gagal mendapatkan kursi. Partai berlambang kepala banteng moncong putih tidak kebagian jatah.
Politisi lainnya yang berhasil lolos di DPRD Sulsel diantara mantan wakil ketua DPRD Jeneponto, Syamsuddin Karlos (PAN), mantan Wakil Bupati Selayar dan Ina Nur Syamsina.
Direktur Eksekutif Fokus Pemilu, St Nusra Azis mengatakan, Anas dan Syamsuddin Karlos merupakan politikus kenyang pengalaman di daerah masing-masing. Mereka telah menjabat dua dan tiga periode di daerahnya. Kehadiran figur-figur tersebut membuat posisi Golkar terjepit sehingga hanya bisa merebut satu kursi.
Dia menambahkan, penyebaran suara cukup merata ke seluruh partai. Suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), misalnya, hanya selisih 304 suara dengan PAN yang memegang kursi terakhir. Perebutan kursi di Dapil Sulsel 4 terbilang ketat.
Politikus PKS, Ariady Arsal gembira bisa mempertahankan kursi di DPRD Sulsel. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras tim pemenangannya. Dia meyakini kinerja legislator PKS ke depan lebih optimal untuk masyarakat.
Hal senada disampaikan politikus PPP, Sugiarti Mangun Karim. Dia menyebut lolosnya dia sebagai perwakilan perempuan, akan berbuat lebih maksimal untuk perjuangan kaum perempuan dan anak melalui kursi DPRD Sulsel.
“Seharusnya kebutuhan perempuan dan anak terfasilitasi lebih baik. Dengan keberadaan kami, bisa lebih baik. Kami juga akan fokus di pemberdayaan masyarakat miskin, petani, dan pesisir,” katanya.
Dari Dapil Sulsel 2 atau Makassar B, semua caleg terpilih untuk DPRD Sulsel juga merupakan wajah lama. Dua di antaranya masih duduk di DPRD Sulsel periode 2009-2014. Mereka adalah Jafar Sodding (PKS) dan Alexander Palinggi, mantan politikus Partai Damai Sejahtera (PDS) yang kini berbendera Hanura.
Tiga lainnya adalah legislator yang naik kelas dari DPRD Makassar ke DPRD Sulsel. Mereka adalah Haidar Madjid (Demokrat), Erna Amin, dan Imran Tenri Tata Amin (Golkar). Satu caleg terpilih lainnya juga sudah tidak asing. Andi Besse Marda mewakili Partai Nasdem. Dia pernah duduk di DPRD Sulsel periode 2004-2009 mewakili Partai Bintang Reformasi (PBR).
Caleg terpilih dari Dapil Sulsel 1 atau Makassar A juga tidak lepas dari wajah lama. Ashabul Kahfi (PAN), Adnan Purichta Ichsan (Golkar), Imbar Ismail (Hanura), Rudy Pieter Goni (PDIP), dan Kadir Halid (Golkar) diprediksi aman untuk periode lima tahun ke depan. Kecuali Adnan yang sudah diganti di tengah periode, semuanya kini masih duduk di DPRD Sulsel.
Ada pula beberapa di antaranya yang naik kelas dari DPRD Makassar. Mereka antara lain Andi Rahmatika Dewi (Nasdem), Enre Cecep Lantara (Demokrat), dan Sri Rahmi (PKS). Mantan anggota DPRD Makassar, Arwan Tjahjadi juga berpeluang besar duduk di DPRD Sulsel kali ini.
Khusus untuk kursi kedua Golkar yang dipegang Kadir Halid, masih berpotensi berubah. Caleg Golkar lainnya, Yusuf Gunco mempersoalkan hasil rekap yang membuat dirinya kalah bersaing.
“Saya sudah lapor ke Panwas soal C1 yang berubah itu. Saya juga lapor ke Polrestabes. Ini pencurian suara,” kata Yusuf Gunco, Minggu, 20 April.
Jika Yusuf Gunco yang lolos ke DPRD Sulsel, maka dia pun jadi bagian dari wajah lama. Saat ini, pria yang akrab disapa Yugo itu masih tercatat sebagai anggota DPRD Makassar.
Sementara Dapil Sulsel 8 yang meliputi Kabupaten Soppeng dan Wajo? Juga masih ada wajah lama, antara lain Anwar Sadat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), anggota DPRD Sulsel periode saat ini. Satu wajah baru yang cukup fenomenal adalah Selle KS Dalle dari Partai Demokrat. Mantan juru bicara pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) itu menjadi pengumpul suara terbanyak di Dapil Sulsel 8 dengan 28.286 suara. (nur-arm/ars-sap/Fajar/Wan)