Ilustrasi pasar yang terbakar. Foto : Inilah.com. |
MAKASSAR, MK – Pasar Sentral Makassar, Sulawesi Selatan kembali terbakar.
Para pedagang panik dan menangis, ketika sejumlah kios pasar itu terbakar. Mereka rupanya masih trauma atas kebakaran yang melanda pasar itu dua tahun lalu. “Empat mobil kebakaran tadi datang, tetapi mereka tidak bisa menjangkau sumber api karena jalan yang sempit dan juga dipenuhi ribuan pedagang yang berdesakan berlomba-lomba menyelamatkan barang dagangannya,” kata Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mall, Sahib, Rabu (6/11) malam.
Kejadian itu cepat diketahui, lanjut Sahib, setelah salah seorang petugas kebersihan pasar Sentral yang melihat pertama kali asap menggumpal di kios milik Ramli, sekitar pukul 18.30 Wita, berteriak meminta pertolongan.
Sebagian pedagang yang sementara menutup kiosnya saling bahu-membahu menyiram sumber api hingga kobaran api dapat dikendalikan sehingga tidak menjalar ke kios lainnya yang saling berdempatan.
Dari kejadian itu, sebanyak tiga kios yang menjual pakaian dan kain itu hangus terbakar. Dia mengatakan belum diketahui penyebab pastinya, kuat dugaan kebakaran itu dipicu dari korsleting listrik.
“Biasanya dari listrik, karena kios milik pedagang memang dibuat darurat pasca-kebakaran dua tahun lalu yang menghabiskan 2.500 kios pedagang di dalam, dan sampai saat ini belum bisa mereka tempati lagi,” ungkapnya seperti dilansir Tribunnews.com.
Ria, salah seorang pedagang pakaian, mengaku masih trauma. Pasalnya, kebakaran hebat yang terjadi beberapa tahun silam sampai saat ini persoalannya belum terselesaikan, apalagi Ria mengaku mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
“Kami pedagang masih trauma. Betapa tidak, kejadian kebakaran yang menimpa Pasar Sentral itu menghaguskan semua dagangan kami, dan tidak satu pun ada tersisa. Kerugian mencapai ratusan juta. Untuk memulai usaha, kami terpaksa mengambil kredit dengan pas-pasan. Ini saja belum lunas, apalagi ada kejadian kebakaran lagi,” katanya sambil menangis.
Aparat kepolisian yang berada di sekitar tempat kejadian masih melakukan penyelidikan terkait musibah yang menimpa para pedagang. (TN).