Potret kemacetan lalu lintas yang melintas di Jl Boulevard, Makassar. Minggu (4/8/2013). Foto : Sanovra JR/Tribun Timur ) |
MAKASSSAR, MK- Lalu lintas Kota Makassar, Sulawesi Selatan kini makin macet, bahkan kemacetannya menurut sejumlah kalangan sudah lebih parah dari Jakarta.
Penilain tersebut juga disampaikan anggota DPR RI Tamsil Linrung juga calon Wali Kota Makassar, ketika memberikan sambutan dalam halal bihalal di rumah Kombes DRS Iskhak Abbas di bilangan Todopuli VI Makassar kemarin.
“Kemacetan yang ada di Jakarta sudah menular di Makassar, bahkan kadang-kadang saya merasa lebih macet di Makassar. Karena kalau di Jakarta, akhir pekan dan setelah lebaran biasanya sangat lengang, tapi disini lumayan macet panjang. Inilah ancaman yang sangat serius yg harus diatasi,” ujarnya.
Menurutnya kemacetan lalu lintas akan berimplikasi pada menurunkan produktivitas, serta meningkatkan pembiayaan energi seperti bensin dan solar. “ Misalnya biasanya kita kalau menggunakan motor hanya cukup 1 liter, kini bertambah menjadi 2 liter baru sampai ditempat tujuan, karena macet,”tambahnya.
Penyebab kemacetan lalu lintas Kota Anging Mamiri karena jumlah kendaraan yang kian hari kian meningkat yang tidak disertai penambahan dan pelebaran ruas jalan raya. Tak heran, kepadatan arus lalu lintas di Makassar menjadi pemandangan yang kini hampir setiap hari terlihat di ruas-ruas jalan utama di kota tersebut.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulselbar tahun 2012 melansir, kendaraan yang beroperasi di Kota Makassar telah mencapai 2,4 juta unit, dan 1,1 juta di antaranya sepeda motor. Kendaraan-kendaraan tersebut termasuk yang datang dari wilayah tetangga, di antaranya dari Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros. Kerugian akibat kemacetan lalu lintas di Makassar diperkirakan mencapai Rp 800 Juta per hari.
Sebelumnya, Ikatan Ahli Perencana telah mengingat Pemkot Makassar sungguh-sungguh memperhatikan pengaturan tata kotanya. “Jika lalai dari konsep pembangunan yang seimbang dan berkesinambungan, Makassar bisa seperti Jakarta,” kata Batara Surya beberapa waktu lalu.
Ia mengkhawatirkan Makassar akan mudah banjir, kemacetan lalu lintas kian parah, dan masyarakat kecil terpinggirkan. Penyebabnya, kata dia, pembangunan di Makassar belum menerapkan konsep keseimbangan.
“Manusia yang berfikir produktif harus menjawab itu, dan saya kira ada solusinya,”kata Tamsil.
Menurutnya, bila dirinya terpilih jadi Walikota Makassar, salah satu fokus program yang dilakukan adalah membenahi kemacetan lalu lintas Makassar dengan cara penegakan tertib berlalu lintas, penyedian angkutan umum massal yang nyaman dan efesien untuk warga kota, penambahan atau pembangunan infrastruktur jalan termasuk pembangunan jalan tol yang diharapkan bisa mengurai lalu lintas kota Makassar (Marwan Azis).