Tahu tek-tek. Foto : blog daniyanti.com |
Siapa tidak kenal tahu? Salah satu jenis makanan olahan tahu yang cukup populer di Makassar belakangan ini adalah tahu tek atau tahu tek-tek. Makanan khas asal Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, ini mulai mengekspansi lidah masyarakat Makassar sebagai salah satu jajanan favorit. Tahu tek-tek akan dengan mudah Anda temui di jalan-jalan, sejumlah restoran, dan rumah makan di Makassar.
Tahu tek-tek berbahan dasar tahu goreng yang dipotong-potong, lontong, tauge, telur goreng, dan kacang. Sekilas mirip dengan gado-gado dan pecel. Yang membedakan adalah sayuran yang digunakan hanya tauge. Selain itu, perbedaannya juga terletak pada saus kacangnya. Hampir sama dengan saus pecel maupun gado-gado, saus tahu tek-tek dibuat dari kacang, gula merah, cabai, dan bawang putih yang ditumbuk sampai halus. Hanya saus tahu tek-tek ditambahkan petis. Petis dibuat dari pindang, kupang, atau udang yang dipanasi hingga berbentuk cairan kuah yang kental seperti saus.
Selanjutnya bahan-bahan dasar tadi dilumuri dengan saus kacang dan petis. Rasanya jangan ditanya lagi. Perpaduan antara nikmatnya tahu dan saus kacang pedas dan gurih sungguh bisa menggoyang lidah Anda. Apalagi dengan tambahan kerupuk udang yang renyah. Rasanya juga menjadi lebih ramai dengan petis yang agak pahit. Makanan ini tentunya cocok sekali buat Anda penggemar tahu dan saus kacang. Walaupun tergolong makanan ringan, tahu tek-tek juga bisa digunakan untuk mengganjal perut karena ada tambahan lontong.
Salah satu tempat yang menghadirkan tahu tek-tek sebagai pilihan menunya adalah Pier 52 di Makassar Golden Hotel. Chef dari Pier 52, Nur Delianto, menjelaskan, tahu tek-tek sebenarnya terhitung menu baru di Pier 52. Menu ini sengaja dihadirkan untuk memenuhi permintaan pengunjung yang ingin menikmati jajanan sehat dan murah. “Kita tetap menghadirkan tahu tek-tek ini dengan konsep tradisional, mulai dari penyajiannya hingga tempat pembuatannya pun kita laksanakan di gerobak,” ujarnya.
Tahu tek-tek ala Pier 52 secara tampilan tidak berbeda dengan tahu tek-tek pada umumnya. Yang berbeda, tahu yang digunakan adalah tahu sutra. Tahu sutra mempunyai tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan tahu lainnya. Saking halusnya hingga pori-porinya tidak tampak. Selain itu, kata chef Nur, petis yang digunakan juga didatangkan langsung dari tempat asalnya di Jawa Timur. Untuk satu porsi tahu tek-tek dibanderol dengan harga Rp 15 ribu.
Selain di Pier 52, ada banyak pedagang tahu tek-tek yang akan dengan mudah kita temui di Makassar. Bahkan ada tahu tek-tek Cak Ari yang merupakan perusahaan waralaba yang punya sejumlah outlet di Makassar. Rasanya juga hampir sama dengan tahu tek di Pier 52. Bedanya hanya pada tahu yang digunakan.
Asal muasal nama tahu tek-tek tidak pernah dituliskan dalam literatur mana pun. Konon, nama tahu tek-tek berasal dari suara gunting yang digunakan untuk memotong bahan-bahannya. Pembuat tahu tek-tek memang menggunakan gunting untuk memotong semua bahan-bahannya. Selain itu, ada juga versi yang menyebutkan nama tersebut diberikan lantaran pedagang tahu tek-tek selalu memukul-mukul pantat wajannya sehingga berbunyi tek..tek..tek. (Tempo.co/ Himas Puspito Putra)