Pengguna jalan berusaha menerobos banjir di salah satu ruas jalan di Kota Makassar. Foto : Antara. |
MAKASSAR, MK-Guyuran hujan yang terjadi di Sulawesi Selatan sejak beberapa hari ini membuat sejumlah daerah dilanda bencana alam berupa banjir, longsor dan angin puting beliung.
“Kita berharapnya agar bencana ini cepat terselesaikan dan guyuran hujan juga cepat mereda karena beberapa daerah memang sudah dilaporkan mengalami bencana,” ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi di Makassar, Sabtu.
Guyuran hujan yang terjadi di hampir semua wilayah Sulsel itu membuat beberapa daerah mengalami banjir karena meluapnya sejumlah sungai.
Maka dari itu, pihaknya juga hingga saat ini masih terus bersiaga dengan memaksimalkan seluruh jajaran seperti polsek-polsek untuk memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa daerah yang mengalami bencana alam seperti banjir dan longsor yakni Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Kabupaten Maros, Kabupaten Bone, Jeneponto dan Gowa.
Untuk Kabupaten Pangkep, Sungai Pangkep yang meluap sejak siang sudah mengalir deras hingga ke sejumlah rumah warga dengan ketinggian air hingga perut orang dewasa.
Sementara itu, sebelas rumah warga di Lingkungan Manyumbeng, Kelurahan BiringKassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jenepomto porak poranda diterjang angin puting beliung.
Bahkan saat peristiwa terjadi hampir semua wilayah di Jeneponto diguyur hujan deras dan hampir seluruh atap dan dinding rumah rusak dan diterbangkan angin.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sekitar 12 Kepala Keluarga korban puting beliung mengungsi ke rumah tetangga ataupun kerabatnya.
Mereka terpaksa mengungsi karena rumah mereka tidak dapat digunakan untuk berteduh. Sedangkan kerugian hingga kini belum bisa ditaksir namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut saksi mata, Malik Daeng Nyo’ro, yang rumahnya juga mengalami kerusakan cukup parah. Saat kejadian pagi itu warga dikagetkan dengan suara seperti gemuruh dan beberapa saat kemudian terdengar benda seperti dibanting dan menghantam beberapa rumah lainnya.
“Warga langsung kaget karena suara angin yang sangat kencang dan di sertai hujan lebat. Tak berselang lama terdengar atap dan dinding rumah warga berhamburan. Kejadian ini diperkirakan hanya berlangsung sekitar tiga menit,” kata Malik. (Antara).