Suasana Dalam Ruang Sidang DPRD Sulsel Saat Penyampaian Visi Misi Tiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel. Foto : istimewa/Rusdin Tompo. |
MAKASSAR, MK-Direktur Eksekutif Duta Politik Indonesia Dedy Alamsyah menyesalkan penutupan sejumlah ruas jalan sepanjang Kantor DPRD Sulsel untuk sekedar penyampaian visi dan misi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur karena kebijakan tersebut dinilai berlebihan.
“Ini sudah berlebihan, masa kepentingan visi-misi lebih utama ketimbang kepentingan rakyat yang mengunakan jalan,”kata Dedy di Makassar, Sabtu.
Menurutnya, penutupan jalan dalam rangkaian kampanye terbuka pemaparan visi-misi masing Cagub dan Cawagub sangat berlebihan. Sedikitnya 28 ruas jalan ditutup polisi.
“Sekali lagi ini terlalu berlebihan, Polda Sulselbar lakukan penutupan jalan, seolah-olah Makassar sudah tidak aman,” tuturnya.
Dia menyebutkan, untuk pengamanan seluruh rangkaian Pilgub Polda Sulselbar telah mendapatkan anggaran Rp45 miliar. Tentunya, anggaran tersebut dapat mengamanankan jalannya prosesi visi misi.
“Bukan malah menyusahkan masyarakat akibat semua jalan ditutup. Ini dapat menggangu perekonomian Makassar, apalagi sampai delapan jam, terlalu,” sesalnya.
Penutupan jalan di 28 rusa jalan itu, tambah dia, sangat mengada-ada dan telalu dibesar-besarkan, sehingga ada pertangggungjawaban polisi pada penggunanaan anggaran.
“Bisa saja polisi sengaja menutup sejumlah ruas jalan untuk nantinya sebagai bahan pertanggungjawaban karena melibatkan ribuan personil. Ini sungguh tidak wajar, masyarakat kena susahnya, macet di mana-mana,” ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan data polisi, penutupan jalan dimulai pukul 07.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita. Jalan yang akan ditutup, antaralain, Urip Sumoharjo, Andi Pangeran Pettarani, Tol Reformasi, Yusuf Dg Ngawing, Masjid Raya, Perintis Kemerdekaan (Tello).
Selanjutnya, Veteran Utara, Veteran Selatan, Abdullah Dg Sirua, Racing Center, Taman Makam Pahlawan, Boulevard, Pengayoman, Hertasning, Pendidikan, Landak, Maccini Raya, Rappocini, Sungai Saddang Baru, Muh Sidik Baru, dan Abubakar Lambogo.