Ilustrasi, Najwa Shihab dalam kesempatan diskusi dengan dua jurnalis petualang Zamrud Khatulistiwa Farid Gaban dan Ahmad Yunus di Jakarta. Foto : Marwan Azis/Beritalingkungan.com |
MAKASSAR, MK– Najwa Shihab, anchor talkshow off air Metro TV, Mata Najwa, berhasil membuat empat tokoh nasional tertawa ngakak, di Baruga AP Pettarani, Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Jumat (21/12).
Talkshow yang disaksikan sekitar 5.000 mahasiswa, akademisi, dan ratusan masyarakat ini menghadirkan empat tokoh berlevel nasional.
Mereka adalah Jusuf Kalla (Ketua Umum PMI), Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi), Dahlan Iskan (Menteri BUMN) dan, Abraham Samad (Ketua KPK).
Seperti tema talkshow, Najwa menyebut mereka “Pemimpin Bernyali” bukan “Pemimpin Bernyanyi.”
Tawa bermula saat Kalla diberi kesempatan pertama angkat bicara. “Wapres itu nomor dua. Jadi kita harus mengikuti nomor 1. Tapi bagaimana kalau yang nomor satu lambat?”
Yang membuat keempat tokoh ini ngakak dan diikuti gemuruh tawa di aula terbesar di kampus Unhas itu bermula saat Najwa bertanya,”Ini momen bagus Pak. Siapa tahu salah satu dari Bapak di sini ada yang mau deklarasi jadi capres. Kami persilakan.”
JK merespon pertama. “Kita ini kan tak ada partai, kalau pun ada, harus punya syarat 20 persen.”
Dengan spontan, Mahfud menimpali. “Ah.., Jangan khawatir Pak, aturan itu kan bisa diubah di Mahkamah Konstitusi. Nanti biar satu persen, bisa nyapres.”
Dahlan Iskan dan Abraham yang mendengar seloroh itu spontan terguncang. Sayang tawanya kalah dengan gemuruh tawa hadirin, khusunya di kursi depan (para petinggi Unhas dan dosen).
Belum lagi tawa itu mereda, Dahlan Iskan menyambung. “Saya rela mendukung Pak Mahfud dan Pak JK, karena selama ini saya memang suka lagu dangdut, “Aku Rela…”
Kali ini, Abraham yang teguncang dengan Tawa. Sedangkan Abraham membuat tawa ringan, saat seorang mahasiswa bertanya.
“Apa sih, prestasi Pak Abraham ini, sampai disebut pemimpin bernyali?
Sebelum Abraham menjawab, gemuruh teriakan ratusan mahasiswa di balkon baruga, “Mallarangeng, Mallarangeng….”
Abraham pun menjawab, “Biar teman, biar sahabat, dan biar sekampung, kita akan hukum kalau bersalah..” (Tribunnews.com)