Makassar, MK- Makanan yang diduga mengandung zat pengawet berbahaya berupa boraks dan formalin, serta pewarna tekstil ditemukan dalam razia di Makassar. Beberapa jenis makanan yang diduga mengandung zat-zat membahayakan kesehatan tersebut sedang diuji di Balai POM Makassar.
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar, Senin (23/7/2012) melakukan inspeksi mendadak di dua supermarket di Makassar. Petugas menemukan jenis makanan diduga mengandung boraks dan formalin.
Dua hari menjelang Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan juga melakukan inspeksi menadak ke beberapa minimarket mengambil sampel makanan untuk diperiksa di Balai POM.
Dua sumpermarket yang disambangi petugas kesehatan dan perindustrian Senin adalah Hypermart dan Carrefour di Mall Panakkukang dan Panakkukang Square, Makassar.
Dua sarana perbelanjaan ini, seperti diberitakan Tribun Timur, akan ditegur sebab diduga menjual bahan makanan kadaluarsa dan mengandung bahan berbahaya. Surat teguran akan dilayangkan setelah hasil uji laboratorium di Balai Besar POM di Makassar. Jenis makanan itu antara lain ikan teri kering, dan daging.
“Pertama, ditegur lalu kami memberikan pengarahan agar tak menjual lagi produk bermasalah dan membahayakan kesehatan konsumen,” kata staf Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Andi Nasmiati.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Andi Naisyah Tun Nurainah Azikin mengatakan, makanan sementara diduga mengandung bahan berhaya seperti formalir dan pewarna tekstil. Dua jenis makanan ini akan diperiksa di Badai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Makassar.
Pada Selasa (17/7/2012) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel melakukan inspeksi mendadak di empat mini market yang ada Kota Makassar, dan melakukan uji di tempat. Dalam inspkesi ini Tim menemukan 17 jenis makanan berat dan ringan yang diduga mengandung formalin.
Disperindag Sulsel telah mengambil sampel jenis makanan yang diduga berformalin tersebut untuk diuji banding di laboratorium Balai POM. (mustam arif)