Ilustrasi integrasi global. |
Menurut Feery, wadah ini dimaksudkan sebagai suatu wadah bersifat network (jaringan), terbuka, kumpulan pribadi-pribadi, non profit, dan konsensual.
“Bukan suatu organisasi yang rigid, bukan onderbouw KBRI, fun dan semata-semata ditujukan untuk membantu proses pembangunan di Indonesia,” imbuh Ferry.
Lanjut Ferry, prakarsa ini dikoordinasikan bersama antara KBRI Brussel, KBRI Den Haag, KBRI Berlin, KBRI Paris, dan KBRI London, sebagai fasilitasi pembentukan wadah tersebut melalui konferensi perdana yang akan digelar di kota Hasselt, Belgia, Sabtu (23/6/2012).
Konferensi perdana untuk membentuk Indonesia Integrated ini akan dihadiri oleh putera-puteri Indonesia, baik WNI maupun warga negara Eropa keturuhan Indonesia, serta beberapa utusan pemangku kepentingan di Indonesia.
Dalam surat undangan yang diteken tuan rumah Duta Besar RI di Brussel Arif Havas Oegroseno dan 5 orang pemrakarsa Aji Purwanto PhD, Baktiar Hasan PhD, William Satriaputra de Weerd, MBA, DR. Gunawan Setyabudi, dan Ingrid Farida Solichin, disebutkan bahwa putera-puteri Indonesia tersebut merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya.
Melalui wadah Indonesia Integrated diharapkan akan menghasilkan hal-hal bersifat konkrit dan bermanfaat bagi pembangunan nasional. Mengingat para profesional tersebut memiliki beragam keahlian, Indonesia Integrated akan diusulkan terbagi dalam beberapa sektor sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Pembagian sektor tersebut lebih merupakan upaya untuk mempermudah link and match dengan para pemangku kepentingan di Indonesia, tidak bersifat kaku dan disesuaikan dengan konsensus seluruh partisipan.
Saat ini putera-puteri Indonesia di Eropa tersebar di sektor perminyakan (Total), aviation (Airbus dan Eurocopter), otomotif (BMW, Continental, Henkel), ICT (Nokia), farmasi, transportasi, kedokteran, perkapalan, lingkungan, statistik, seni dan entrepreneurs.
Untuk konferensi ini KBRI juga akan menghadirkan wakil dari GlobalScot, sebuah jaringan yang dibangun oleh para profesional Skotlandia yang menetap di 4 benua.
GLobalScot berhasil mendorong peningkatan kinerja perusahaan-perusahaan Skotlandia dalam menghadapi kompetisi dengan perusahaan-perusahaan multinasional serta mampu memfasilitasi masuknya investasi dari luar negeri ke Skotlandia.
“Demikian pula dengan orang-orang India dan Viet Nam, mereka telah melakukan hal sama,” pungkas Ferry.
(es/es)