Dr Peter Holmgren. Foto : iisd.ca |
BOGOR, MK- Pusat Penelitian Hutan Global yang dikenal dengan nama CIFOR (Center for International Forestry Research) memilih seorang ahli dari FAO, Dr Peter Holmgren sebagai pemimpin lembaga tersebut.
Peter Holmgren, selama ini dikenal sebagai seorang ahli kehutanan, perubahan iklim dan ketahanan pangan. Kini dipercaya menjadi Direktur Jenderal CIFOR.
Penunjukan Peter tersebut bersamaan dengan mengedepannya isu konservasi hutan dan pembangunan berkelanjutan menjelang Konferensi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (dikenal dengan sebutan Rio+20).
Dewan CIFOR mengumumkan pemilihan tersebut setelah proses seleksi internasional yang sangat panjang. Menurut pihak CIFOR, Holmgren mulai akan aktif bergabung di CIFOR pada bulan September dari posisi sebelumnya di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), dipercaya sebagai Direktur Divisi Climate, Energy and Tenure.
“Hutan tropis sedang berada di persimpangan jalan. Telah tercapai kemajuan besar yang mengangkat profil hutan dalam sejumlah diskusi REDD+ dan pembangunan berkelanjutan. Pada saat yang sama, sebagian besar hutan dunia kondisinya terancam dan potensi hutan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan belum sepenuhnya diwujudkan,” ujar Holmgren melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com (15/6).
Menurut Holmgren, adanya kesenjangan yang besar antara penelitian dan kebijakan harus diatasi untuk mendukung tata kelola terkait hutan, pangan, perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. “CIFOR, CGIAR dan berbagai mitra dalam komunitas penelitian global harus berperan penting”ujarnya.
Holmgren akan mengambil alih tampuk kepemimpinan di CIFOR dari Frances Seymour, yang telah memimpin sejak 2006. Ketua Dewan CIFOR, M. Hosny El-Lakany, menyampaikan bahwa Seymour telah berperan sangat penting untuk meningkatkan standar dan visibilitas kerja organisasi dan dampaknya terhadap kebijakan terkait hutan di dunia.
Holmgren yang berasal dari negara kaya hutan Swedia, memperoleh gelar doktoral dalam bidang kehutanan dari Swedish University of Agricultural Sciences. Beliau bergabung dengan FAO pada tahun 1998 untuk memimpin Global Forest Resources Assessment yang mendokumentasikan kondisi sumber daya hutan global, pengelolaan serta pemanfaatannya. Antara tahun 2003 dan 2007, beliau memimpin bagian pengembangan sumber daya hutan di FAO.
Sejak tahun 2007, Holmgren memimpin Divisi Climate, Energy and Tenure di FAO. Di lembaga tersebut Holmgren bertugas mengembangkan dan mengkoordinasikan dari berbagai proyek FAO terkait perubahan iklim dan kontribusinya terhadap proses UNFCCC.
Holmgran juga berperan dalam besar dalam lembaga untuk program REDD yang dikenal UN-REDD. Selain itu Holmgren juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan persiapan-persiapan FAO menuju Rio+20.
Di bawah kepemimpinannya di FAO, berkembang konsep pertanian yang bersahabat dengan iklim yang memastikan bahwa produktivitas pertanian, ketahanan dan mitigasi perubahan iklim ditindaklanjuti secara bersamaan di semua tingkat.
“Peter memiliki pandangan yang unik terkait berlimpahnya manfaat yang disediakan hutan. Daerah-daerah berhutan merupakan landasan sosial, ekonomi dan lingkungan untuk jutaan penduduk yang bergantung pada hutan dengan banyaknya keanekaragaman jasa lingkungan yang disediakan,” ujar El-Lakany.
Lembaga yang berkantor pusat di Bogor itu focus menjalan berbagai program penelitian global CIFOR meliputi wilayah Asia, Afrika, Amerika Latin, mencakup sejumlah besar isu yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan manusia, konservasi lingkungan, dan kesetaraan dengan melaksanakan penelitian untuk menginformasikan kebijakan dan praktik yang berdampak terhadap hutan di negara-negara berkembang. (Marwan Azis).