JAKARTA, BL- Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional, Kumi Naidoo temui Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hari ini di Jakarta untuk memberi dukungan bagi pembangunan Indonesia yang lebih lestari.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Kamis pagi (7/6). Keduanya terlibat dalam diskusi kurang lebih satu jam. Pada kesempatan tersebut, Kumi juga menyampaikan dukungan Greenpeace terhadap komitmen Presiden untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26%, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga 7% tiap tahunnya.
“Pertemuan dengan Presiden berlangsung sangat baik dan konstruktif. Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan yang sama, yakni perlindungan lingkungan dan pengentasan kemiskinan,” ujar Naidoo melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.
Kumi berharap berharap pertemuan ini menjadi fondasi bagi keterlibatan bersama antara pemerintah, Greenpeace dan segenap masyarakat sipil demi memastikan tercapainya kemajuan dalam visi Presiden Yudhoyono akan adanya masa depan hijau di Indonesia.
“Greenpeace mendukung moratorium (penghentian sementara) penebangan hutan yang kini diterapkan dan dalam pertemuan ini kami meminta kepada Presiden untuk memperpanjang moratorium, serta memastikan ini bisa efektif dalam melindungi hutan Indonesia dan masyarakat yang bergantung kepadanya,” imbuh Naidoo.
Sementara itu, Nur Hidayati, Kepala Greenpeace Indonesia menilai, pertemuan petinggi Greenpeace Internasional dengan Presiden SBY sebagai sinyal baik.“Ini adalah sinyalemen positif dari Presiden Yudhoyono sebagai pemimpin dari salah satu negara demokrasi terbesar dunia, dimana beliau bersedia menyediakan waktu untuk bertemu masyarakat sipil dan menyatakan komitmen menjamin kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat masyarakat sipil serta berlanjutnya demokrasi di Indonesia,”ujarnya.
Greenpeace juga mengucapkan selamat kepada Presiden atas posisinya sebagai salah satu dari tiga Eminent Person PBB untuk agenda Pembangunan Milenium pasca 2015 setelah Konferensi Bumi Rio+20.“Kami berharap bahwa kepemimpinan Presiden SBY pada masa yang akan datang untuk mendorong pembangunan global sejalan dengan arah pembangunan yang lebih lestari”, kata Nur Hidayati.
Dalam kesempatan ini Greenpeace juga mengundang presiden untuk berkunjung ke kapal Rainbow Warrior yang akan berlabuh di Rio de Janeiro dalam rangka Konferensi Bumi Juni ini. Presiden juga menyambut rencana Rainbow Warrior untuk mengunjungi Indonesia tahun depan.
Sekedar diketahui, Kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace yang rencana berlabuh di perairan Indonesia pada tahun 2010 lalu, namun oleh Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, kapal Rainbow Warrior tidak diizinkan masuk ke perairan Indonesia tanpa alasan yang jelas. (Marwan Azis).