Tarian Anging Mamiri |
BANJARMASIN, MK- Susan Saputri terlihat semangat menampilkan tarian daerah Sulawesi Selatan bernama Anging Mamiri.
Meski iringan musik dari pengeras suara sempat tidak terdengar selama beberapa detik, namun Susan dan rekan rekannya tidak ingin terpengaruh untuk mengehentikan gerakan tarian mereka.
Bahkan, mereka bisa menyelesaikan tarian yang berdurasi sekitar 10 menit itu dengan baik serta disambut aplus dari ratusan warga yang menyaksikan.
Diungkapkan Susan, mereka sudah mempelajari tarian tersebut sejak dua pekan lalu.
“Rencana awal kami belajar tarian ini dengan tutor, namun karena pelatihnya tidak bisa datang, kami berlatih sendiri serta membuat improvisasi saat membuat gerakan tarian ini,” kata siswi Kelas X MAN 1 Banjarmasin itu.
Dijelaskan Susan, dia memang ingin belajar menari Anging Mamiri, sekaligus mengetahui asal usul tarian tersebut.
“Kebetulan saya juga keturunan Bugis yang sudah besar di Kalsel, paling tidak perlu tahu sedikit menengai seni budaya dari orangtua,” ungkapnya.
Dijelaskan Susan, tarian Anging Mamiri menceritakan seorang perempuan yang berada di pantai, sedang menunggu kekasihnya yang berada di laut untuk mencari ikan.
“Tarian ini menjadi salah satu hiburan masyarakat Sulawesi Selatan ketika ada sebuah acara,’ jelasnya.
Susan dan rekan-rekannya hadir sebagai muda mudi yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), untuk mengisi haris kedua perayaan Festival Seni, budaya dan kuliner Ikatan Kekeluargaan Antarsuku Bangsa (Ikasba). (yud/sergainews.com)